Banner 468 x 60px

 

Selasa, 07 Januari 2020

Wireless & Mobile Computing

0 komentar

P Pendahuluan

Sudah biasa bahwa kemajuan pesat dalam komunikasi nirkabel, elektronik
dan jaringan telah menghasilkan paradigma komputasi baru, seluler atau nomaden
komputasi. Semakin banyak perangkat otonom portabel yang baru (Pocket
PC, Palmtops, PDA, ponsel) telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari
dan bekerja, yang mengarah pada komputasi nirkabel yang terdesentralisasi, independen lokasi lingkungan Hidup. Kemampuan komputasi yang diperluas dari alat-alat tersebut telah membuatnya cocok untuk menyediakan layanan informasi yang melengkapi alat tulis tradisional tuan rumah. Perangkat seluler pribadi sekarang dapat menyimpan dan memproses data, memberikankesempatan untuk mengembangkan aplikasi baru.

Namun, tidak seperti komunikasi kabel tradisional, penyebaran ini baru
layanan menghadapi beberapa batasan penting karena lingkungan nirkabel-seluler.
Bandwidth rendah dan daya tahan baterai serta sering terputusnya energy langkah-langkah penghematan dan perubahan lokasi, bukan merupakan faktor yang dapat diabaikan sejak dimasukkan kendala pada ketersediaan dan integritas layanan yang ditawarkan. Selanjutnya dalam lingkungan yang sangat dinamis - dalam hal mobilitas dan perubahan lokasi mekanisme manajemen lokasi diperlukan untuk memastikan bahwa host seluler dapat ditemukan dan dijangkau kapan saja.

Dalam sudut pandang data-sentris, pembatasan yang disebutkan di atas memperkenalkan beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan. Sifat lingkungan ponsel menunjukkan distribusi dan heterogenitas data. Baik mengikuti rekan sejawat yang sepenuhnya simetris arsitektur to-peer atau client-server satu, mobile node harus dapat mencapai data yang diinginkan dengan cara yang efisien biaya. Transfer data harus diminimalkan agar nirkabel keterbatasan lingkungan tidak menghasilkan layanan yang terdegradasi dan mekanisme harus ada dikerahkan untuk menghadapi pemutusan sering dan mencapai data tinggi kinerja akses, ketersediaan data, dan konsistensi. Beberapa pendekatan telah dilakukan diusulkan dalam arah ini, termasuk replikasi , caching , caching semantik dan jawaban parsial , yang dibahas dalam sisa dokumen ini. Selanjutnya, pendekatan lain (beberapa di antaranya berorientasi layanan dan sadar konteks ) telah diusulkan untuk memecahkan masalah heterogenitas data. 






2.     Definis Cache

a.       Pengertian cache
Apa itu cache (tembolok)? Secara umum, arti cache adalah suatu mekanisme penyimpanan data berkecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data atau instruksi yang sering diakses oleh pengguna komputer/ smartphone.
Pendapat lain mengatakan arti cache adalah suatu data yang sifatnya sementara (temporary) yang tersimpan pada sistem penyimpanan internal perangkat komputer atau smartphone. Cache menyimpan berbagai aktivitas pengguna perangkat komputer/ smartphone dan ukurannya kecil sehingga membantu mempercepat proses kerja prosesor ketika pengguna membuka aplikasi atau melakukan perintah pada komputer/ smartphone.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa cache adalah sebuah teknologi yang berfungsi untuk membuka aplikasi atau halaman website dengan lebih cepat. Potensi terjadinya bottleneck dalam aliran data dan RAM dapat diminimalisir dengan adanya cache tersebut.
b.      Contoh Cache
kamu membuka aplikasi browser lalu mengakses situs Facebook dengan menulis alamat web nya di kolom pencarian. Melakukan login, menyimpan password, dan membuka galeri foto. Semua data kamu akan disimpan dalam data cache
Sehingga ketika besok kamu membuka browser dan ingin mengakses situs Facebook kamu tidak perlu lagi menulis alamat web serta login lagi karena data kamu sebelumnya suda tersimpan di data cache.
3.      Cara Kerja Cache
a.       Cara kerja cache
b.      CPU membaca word memori  
c.       Periksa di Cache Memory,
d.      Jika ada akan dikirim ke CPU
e.       Jika tidak ada akan dicari ke Memory Utama 
f.        Dikirim ke Cache Memory lalu dikirim ke CPU

b.       Gambar pada cache



c.       Fungsi cache

ü  Mempercepat Akses data pada komputer
ü  Meringankan kerja prosessor
ü  Menjembatani perbedaan kecepatan antara CPU dan memory utama
ü  Mempercepat kinerja memory

d.       Letak cache  memori
1.      Terdapat di dalam Processor (on chip )
Cache internal diletakkan dalam prosesor sehingga tidak memerlukan bus eksternal, maka wakt aksesnya akan sangat cepat sekali
2.      Terdapat diluar Processor(off chip)
Berada pada MotherBoard, memori jenis ini kecepatan aksesnya sangat cepat, meskipuntidak secepat chache memori jenis pertama







4.      Jenis-Jenis Cache dan Fungsinya
1.      Client-Side Caching
Pengertian client-side caching adalah file data yang disimpan di dalam komputer/smartphone pengguna yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Dalam hal ini, client-side yang paling sering digunakan adalah browser cache.
a. Browser Cache
Dengan adanya browser cache, komputer dapat membuka sebuah halaman website lebih cepat dimana penyimpanan data dilakukan pada kunjungan pertama saja. Namun, dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan pembersihan cache agar file cache tidak memakan banyak tempat di dalam disk komputer.
2.      Server-Side Caching
Server-side caching adalah file (dokumen, gambar) yang disimpan di dalam server website. Dalam hal ini, data di server website dapat di-cache kapan saja sehingga client dapat mengaksesnya lebih cepat.
a. Database cache
 Jenis cache ini biasanya digunakan oleh pengembang aplikasi website dengan tujuan untuk mencapai kinerja web yang lebih baik. Beberapa keuntungan database cache adalah proses akses data lebih cepat, penggunaan cpu lebih kecil, dan mengurangi akses disk.
b. Object cache
Jenis cache ini berfungsi untuk menyimpan sementara data objek secara lokal di dalam komputer, misalnya gambar atau video di browser pengunjung.


c. Opcode cache
Jenis cache ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja PHP. Dengan adanya opcode caching maka kinerja PHP akan jauh lebih baik.
d. CDN Cache
Bagi pemilik website yang pengunjungnya berasal dari berbagai belahan dunia, maka menggunakan CDN cache adalah suatu solusi yang sangat baik. Dengan adanya CDN cache maka konten website dapat ditampilkan ke pengunjung dari server terdekat.
e. DNS cache
Disebut juga dengan database sementara yang dikelola oleh sistem operasi suatu komputer. Jenis cache ini mencatat histori alamat IP domain yang pernah dibuka oleh pengguna komputer.
5.      Akses Data
a.       Penyiaran data
Penyiaran data (data push) dianggap sebagai metode utama informasi penyebaran di jaringan nirkabel. Banyak penelitian telah dilakukan di bidang ini bertujuan untuk meningkatkan respon dan data klien server database. Semua skema ini mencoba mengurangi energi yang dikonsumsi klien dengan mengatur secara efisien isi siaran (berdasarkan popularitas dan / atau korelasi item data).
Tetapi dalam konteks server seluler (misalnya seluler jaringan ad-hoc) teknik ini gagal untuk mengatasi energi dan bandwidth yang terbatas masalah karena mereka menganggap bahwa server memiliki catu daya tak terbatas dan bahkan mungkin terus menerus menjadi pemrosesan aktif dan penyiaran. Jelas, ponsel tradisional metode broadcast gagal menangani mobilitas server dan keterbatasan daya. Tidak hemat energi seperti semua server seluler menyiarkan data yang sama atau beberapa server menyiarkan data yang sama beberapa kali dalam memesan untuk melayani permintaan serupa.


b.      Replikasi data
Replikasi mengacu pada tindakan membuat salinan data berguna lokal atau hampir terletak item untuk menghindari komunikasi overhead atau bahkan tidak tersedianya dalam kasus pengambilan berdasarkan permintaan dari lokasi aslinya.
Kebutuhan untuk replikasi data berasal langsung dari pembatasan di lingkungan seluler / nirkabel. Replikasi lengkap menghasilkan konsumsi energi tambahan dan generasi lalu lintas yang padat. Di sisi lain, replikasi parsial dapat dianggap sebagai solusi alternatif tetapi juga menyembunyikan beberapa masalah penting itu perlu pertimbangan yang mendalam. Replikasi parsial dapat dicapai dengan mempartisi data (misalnya database). 

Read more...

Kamis, 17 Oktober 2019

Pengertian Multiplexing

0 komentar

Kamis, 17 Oktober 2019


Tugas Kuliah Rahman Lamai

Apa itu Multiplexing ?



Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux.

1. Tujuan Muliplexing
Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

2. Jenis Teknik Multiplexing
Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
a. Time Division Multiplexing (TDM) : Synchronous TDM dan Asynchronous TDM
b. Frequency Division Multiplexing (FDM)
c. Code Division Multiplexing (CDM)
d. Wavelength Division Multiplexing (WDM)
e. Optical code Division Multiplexing (ODM)

A. Time Division Multiplexing (TDM)
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM. Teknik TDM terdiri atas :

1. Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar
  Gambar Synchronous TDM
            
Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi dibawah ini
Gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line

2. Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat  sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas
pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.
Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM.
Gambar di bawah ini menyajikan contoh ilustrasi yang sama dengan gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line jika ditransmisikan dengan Asynchronous TDM.

Gambar Frame pada Asysnchronous TDM

B. Frequency Division Multiplexing (FDM)
Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km. Tingkatan generasi GSM adalah sbb:

First-generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)

  • Frequency shift keying for signaling
  • FDMA for spectrum sharing
  • NMT (Europe), AMPS (US)

 Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)
  • TDMA/CDMA for spectrum sharing
  • Circuit switching
  • GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)

 2.5G: Packet switching extensions
  • Digital: GSM to GPRS
  • Analog: AMPS to CDPD

 3G:
  • High speed, data and Internet services
  • IMT-2000
Gambar Pemakaian Frekwensi pada GSM


FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki. Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu cepat meningkat). Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya. Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.
Gambar Frequency Division Multiplexing

Pengalokasian kanal (channel) ke pasangan entitas yang berkomunikasi diilustrasikan pada gambar dibawah ini :
Gambar Contoh penerapan FDM dengan 4 pengguna

C. Code Division Multiplexing (CDM)
Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut:
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya :
- jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
- jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
   - kode untuk A : 10111001
   - kode untuk B : 01101110
   - kode untuk C : 11001101
b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
  - A mengirim bit 1 : 10111001 atau + - + + + - - +
  - B mengirim bit 0 : 10010001 atau + - - + - - - +
  - C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + - - + + - +
  - hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
   - Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
   - Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
   - Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
   Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
   - sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
   - kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
   - jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
  berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.

D. Wavelength Division Multiplexing (WDM)
Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat  optik (optical fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang gelombang
berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode optical fiber).
Gambar Wavelength Division Multiplexing

E. Optical code Division Multiplexing (ODM)
Prinsip yang digunakan pada ODM serupa dengan CDM, hanya dalam hal ini yang dikode adalah berupa sinyal analog (sinar) dengan pola tertentu. Sejumlah berkas sinar dengan pola sinyal berbeda ditransmisikan melalui serat optik dengan menggunakan prinsip TDM (berupa temporal-spectral signal structure). Di sisi penerima setiap berkas sinar tersebut akan diinterpretasi untuk setiap pasangan pengguna untuk memperoleh kembali data yang dikode tersebut dengan cara mengenali terlebih dahulu pola sinyal yang digunakan.

Terima Kasih.



Read more...

Kamis, 10 Oktober 2019

Tugas Program Kasir Sederhana Dengan PHP

0 komentar
Membuat Tugas Program kasir Sederhana dengan PHP
saya akan menjelaskan beberapa software yang saya pakai.

1. Editor Sublime Text 3 di gunakan untuk menulis program saya
2. Web Browser : Google Chrome gi gunakan untuk menampilkan hasil program saya
3. Web Server Local : Xampp di gunakan untuk menjalankan web server apache karna berkaitan dengan bahasa php kalau ga salah hehe..



 Gambar 1 : Program Form Menggunakan Html dan Css
selanjutnya di gabung dengan program di gambar 2


Gambar 2 : Lanjutan dari Parogram Gambar 1 di akhiri dengan </html>


Gambar 3 : Proses Pengambilan data dari form di html, di buat menngunakan PHP <?php ?> dan teman teman peratikan pada deklarasi nama variabel dan inisialisasi nya
variabel di php di tandai denagn $merk.


Gambar 4 : membuat program view dengan html dan di isi dengan php di dalam tag <td>
teman teman perhatikan pada <?= nama variabel ?>,
tanda = (sama dengan) mewakili php echo.



Gambar 4 : ini lah hasil dari tampilan  form yang di buat dengan Html








Gambar 5 : tampilan hasil dari php, html, css
Selesai Semoga Bermanfaat!!

Read more...

Rabu, 16 Januari 2019

Tugas Makalah GSM

0 komentar

MAKALAH GSM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi seluler di abad ke 21 ini sangat pesat. Perkembangan teknologi memungkinkan manusia menciptakan teknologi yang sebelumnya hanya ada dalam angan-angan saja. Jika 134 tahun lalu manusia sudah bangga ketika telepon pertama diciptakan, kini manusia tidak cepat berpuas diri, penciptaan penemuan baru memelopori penciptaan penemuan baru lainnya.
Awalnya manusia hanya bisa menelepon dengan media kabel berkat penemuan Alexander Graham Bell, namun teknologi yang semakin lama semakin berkembang mendorong para ilmuwan untuk menemukan teknologi seluler nirkabel, diawali dengan ditemukannya AMPS ( Advance Mobile Phone System ) yang bekerja pada frekuensi 800Mhz dan mengadopsi cara kerja FDMA menjadikan AMPS sebagai awal mula terciptanya jaringan telekomunikasi seluler nirkabel.
Tidak lama setelah munculnya AMPS, muncul GSM ( Global System for Mobile communications ) yang menggeser AMPS pada tahun 1995. Di Indonesia PT. Telkomsel dan Satelindo adalah dua operator pelopor teknologi GSM pertama di Indonesia. GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA ( Frequency Division Multiple Access ) dan TDMA ( Time Division Multiple Access ) yang pada mulanya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan merupakan standar yang dipelopori oleh ETSI ( The European Standard Institute ) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM merupakan teknologi yang paling banyak digunakan di dunia dan di Indonesia dalam satu dekade terakhir sebelum munculnya generasi ke-3 dari teknologi seluler. Salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai di berbagai negara, akibatnya GSM mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kelengkapan fitur-fitur dan keamanannya menjadi GSM sangat populer dan digunakan oleh banyak pihak dalam dunia komunikasi seluler. Fakta dan penyebab GSM pernah menjadi salah satu teknologi seluler yang paling populer menjadikan penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut lebih lanjut dalam makalah ini.Kelebihan-kelebihan lain dan fitur-fitur GSM akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Maslah

1. Bangaimana cara kerja teknolongi GSM
2. Jaringan GSM
3. Arsitektur GSM
4. Lanyanan langganan GSM
5. Pengiriman sinyal GSM
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara kerja dari telkomunikasi GSM.
2. Untuk mengetahui kelebihan-kelebihan teknolongi GSM yang pernah
menjadikan sebangai teknolongi seluler paling populer.
3. untuk mengetahui figur-figur yang ada dan umum digunakan dalam teknologi GSM
14. Manfaat
1. mengetahui apa itu GSM dan bangaimana cara kerjanya.
2. mengetahui penerapan TDMA dalam teknologi GSM.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi GSM.
4. mengetahui figur-figur yang ada dalam teknologi GSM.



                                                                        BAB II                                                           

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Sejarah GSM

banyak diterapkan pada mobile communication khususnya handphone, atau dalam istilah bahasa inggris (Global System for Mobile Communication). Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Sebelum diciptakannya GSM, Awal mula perkembangan teknologi selular diawali di US dengan penemuan Sistem Advanced Mobile Phone Service( AMPS ) pada tahun 1983. Standar AMPS kemudian diadopsi oleh Asia, Amerika Latin, dan negara-negara kepulauan, hal ini menghasilkan pasar yang berpotensi besar di dunia untuk selular.
Di awal tahun 1980an, kebanyakan sistem telepon bergerak merupakan analog dari pada digital. Salah satu tantangan menghadapi sistem analog adalah ketidakmampuan untuk menangani perkembangan kapasitas yang diperlukan dalam arti efisiensi biaya. Sebagai hasilnya, digital teknologi dikembangkan. Keuntungan dari sistem teknologi digital adalah mudahnya pensinyalan, interferensi yang lebih rendah, terintegrasinya transmisi dan switching, dan bertambahnya kemampuan untuk mencukupi permintaan kebutuhan kapasitas.
Secara keseluruhan evolusi dari telekomunikasi selular, sistem yang beraneka ragam telah dikembangkan tanpa menguntungkan dari spesifikasi yang standar. Ini secara langsung menghadirkan banyak masalah kompatibilitas, khususnya perkembangan teknologi radio digital. Standar GSM memfokuskan ke arah tersebut.Dari tahun 1982 sampai 1985 telah diselenggarakan diskusi untuk memutuskan antara membangun
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

2.2 Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
• Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
• Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
• Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
• Keamanan sistem yang lebih baik
• Kualitas suara lebih jernih dan peka.
• Mobile (dapat dibawa kemana-mana)
Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia

2.3 Spesifikasi Teknis GSM

Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.

2.4 Arsitektur Jaringan GSM

GSM memberikan suatu rekomendasi bukan suaatu persyaratan GSM mensfesifikasikan fungsi-fingsi dan antarmuka yang diperlukan secara detail bukan mengarah ke perangkat keras yang digunakan.
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
1. Mobile Station (MS)
2. Base Station sub-sysem (BSS)
3. Network Sub-system (NSS)
4. Operation and Support System (OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

2.4.1 Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

Entitas Mobile Station terdiri dari Mobile Equipement (ME) yakni perangkat keras & perangkat lunak untuk transmisi radio yang dikenal dengan istilah telepon seluler (ponsel) dan Subcriber Identification Module (SIM).
Mobile equipment (ME) secara unik diidentifikasikan dalam format International Mobile Equipment Identity (IMEI). SIM card berisi International Mobile Subscriber Identity (IMSI) yang digunakan untuk indentifikasi pelanggan ke sistem, kunci rahasia (untuk autentifikasi) serta menyimpan informasi lainya seperti phone book atau pesan sms. SIM card dapat diproteksi dari penggunaan yang tidak terotorisasi dengan password atau personal identity number (PIN).
1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.

2.4.2 Base Station System atau BSS, terdiri atas:

• BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
• BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.
Fungsi dari (BSC) sendiri untuk mengontrol dan mengatur beberapa BTS. BSC bertanggung jawab untuk memelihara koneksi (hubungan radio) saat panggilan dan kepadatan lalulintas panggilan pada areanya dan meneruskannya ke Network Subsystem. BSC juga menangani setup radio-channel, frequency hopping, serta proses handover. BTS merupakan alat tranceivers radio (transmitter receiver radio) pada suatu area didefiniskan sebagai sebuah cell dan menangani protokol radio-link dengan Mobile Station lewat Um interface yang juga dikenal dengan air interface (radio link).


2.4.3 Network Sub System atau NSS, terdiri atas:
Network Subsystem sendiri terdiri dari Mobile Switvhing Centres (MSC) dan beberapa database yang terhubung dengannya seperi Home Location Register (HLR), Visitor Location Register (VLR), Authentication Center (AuC) serta Equipment Identity Register (EIR). Mobile Switching Centers (MSC) berfungsi untuk switching suatu panggilan telepon dari jaringan internal atau dari jaringan lain (eksternal), call routing untuk pelanggan yang melakukan roaming (roaming subscriber), menyimpan informasi billing serta data base lain yang berisi informasi subscriber ID (IMSI), nomor ponsel pelanggan, beberapa layanan atau larangan yang berkaitan dengan pelanggan, autentifikasi serta informasi lokasi pelanggan.
 HLR, VLR dan MSC mernyediakan call-routing dan fungsi roaming dari GSM. HLR berisi semua informasi administrasi dari setiap pelanggan yang tersambung pada jaringan GSM. VLR berisi informasi administrasi teripilih dari HLR, yang penting untuk control panggilan (call control) dan provisi dari layanan pelanggan, dan control posisi setiap ponsel pada area geografis.ü
 Equipment Identity Register (EIR) merupakan database yang berisi suatu daftar valid mobile equipment pada jaringan. Setiap mobile station diidentifikasikan dengan International Mobile Equipment Identity (IMEI). Pada kasus khusus sebuah IMEI ditandai/didaftarkan invalid bila ponsel dilaporkan dicuri/dirampas dari pemiliknya.ü
 Authentication Center (AuC) merupakan database proteksi yang menyimpan salinan dari kunci rahasia (secret key) yang terdapat pada setiap SIM card pelanggan. Proteksi ini digunakan untuk autentifikasi dan enkripsi pada channel radio.ü
 Entitas Operations and Maintenance Center (OMC) tidak terlihat pada gambar 1 namun perannya cukup vital yakni memonitor operasionalnya jaringan dalam sistem serta melakukan fungsi konfigurasi remote.ü

2.4.4. Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi :

sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
1. Indosat : 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
2. Telkomsel : 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

2.5 Fungsi Komponen Jaringan GSM

Berikut ini akan dijelaskan mengenai arsitektur GSM yang merupakan gabungan dari perangkat-perangkat yang saling berkaitan dalam mendukung jaringan GSM.
 Base Transceiver Station (BTS), BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada Mobile Station (MS). Dalam BTS terdapat kanal trafik yang digunakan untuk komunikasi.Ø
 Base Station Controller (BSC), membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. BSC memenejemen sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover ketika mobile station melewati batas antar sel.Ø
 Mobile Switching Center (MSC), didesain sebagai switch ISDN (Integrated Service Digital Network) yang dimodifikasi agar berfungsi untuk jaringan seluler. MSC juga dapat menghubungkan jaringan seluler dengan jaringan fixed.Ø
 Home Location Register (HLR), merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap. Data tersebut antara lain, layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (update).Ø
 Authentication Center (AuC), berisi database informasi rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode. AuC digunakan untuk mengontrol penggunaan jaringan yang sah dan mencegah semua pelanggan yang melakukan kecurangan.Ø
 Visitor Location Register (VLR), merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan, terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.Ø
 Operation and Maintance Center (OMC), sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.Ø
 • Mobile Station (MS), merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. MS dilengkapi dengan sebuah smartcard yang dikenal dengan SIM (Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan.Ø

2.6 Jaringan GPRS

Khusus pada jaringan GPRS (2.5 G) terdapat 2 entitas pada jeringan packet swicthingnya yakni Serving GPRS Support Node (SGSN) dan Gateway GPRS Suport Node (GGSN) pada gambar 2 dan gambar 3.
SGSN berfungsi mengatur semua trafik data pada jaringan GPRS serta fungsi lainya yang berkaitan dengan autentifikasi pelangan, penyimpan informasi tarif (charging information) serta enkripsi koneksi data dengan ponsel. GGSN adalah gateway antara jaringan GPRS dengan jaringan eksternal (internet).

Gambar 3. Arsitektur infrastruktur jaringan 2.5 G
Pada Gambar 3 pada jaringan GPRS (2.5 G) entitas BSS dapat diklasifikasi merupakan Radio Access Network (RAN) dan entitas Network Subsytem juga dapat juga diklasifikasi merupakan Core Network (terdiri dari oleh Circuit-Switched Domain dan Packet-Switched Domain). Pada perkembangan GSM (2G) ini akan ditandainya dengan teknologi GSM yang enhanced mulai dari GPRS (2.5G, gambar 3), EDGE (2.75G, gambar 4) dan 3G (gambar 5). Perkembangan teknologi wireless dapat dilihat pada matrik berdasarkan karakteritik mobilitas/range dan kecepatan akses (data ratenya) pada gambar 6 .
Gambar 4. Arsitektur infrastruktur jaringan EDGE (2.75G)







BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. GSM ( Global System fir Mobile Communication ) merupakan jaringan telekomunikasi yang bekerja pada frekuensi 900/1900 Mhz.
2. Jaringan GSM memiliki tiga sistem utama: sistem switching( SS), sistem base station(BSS), dan sistem operasi dan support(OSS).Jaringan GSM mengidentifikasi masing-masing cell melalui nomor cell global identify (CGI) yang ditandai ke masing-masing cell.
3. Arsitektur GSM secara garis besar terdiri dari 3 subsistem yang terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dan dengan user melalui network interface, subsistem tersebut adalah, base station subsystem (BSS), network and switching system (NSS), dan operation support subsystem (OSS).
4. Pensinyalan berfungsi untuk menyediakan dan mengakhiri suatu koneksi antara ujung pengguna dan perangkat.

3.2 Kritik Dan Saran

kritik dan saran kami sangat harapkan agar bisa memotipasi sang penulis agar bisa membenahi dan berkarya lebih baik lagi dari sebelum.



DAFTAR PUSTAKA

1. [Scourias 1999] Scourias, John, “ Overview of the Global System for Mobile Communications”, http://ccnga.uwaterloo.ca/~jscouria/GSM/gsmreport.html
2. [MiHa 2002], The Journal of The Communication Network Volume I Part I, “A Wireless,ArchitectureforMultimediaWorld ”,http://www.gsmworld.com/news/media_2002/short.pdf , April-june 2002.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Global_System_for_Mobile_Communications
William C.Y.Lee, Mobile Cellular Telecommunication, McGrow-Hill, Yew York, 1995

Kamis, 17  Januari  2019

Read more...